Sunday, August 30, 2009

Balada Terbangnya Rendra

Balada Terbangnya Rendra

Langit luas lapang
maha terang
yang tertangkap, kunang-kunang
berkerlipan tak lagi gelandangan.

Saudaraku Rendra
kakimu pernah nyentuh bumi Amerika
gegarannya bertanda
diri memahami, atas namamu bak garuda
yang terbang lalu hinggap, ke mana-mana
di mana-mana di dunia, rasa manusia
tertebar merata, merapati muka bumi ke dada
menyaring mutiaranya derita
mengangkat hala langit lalu disepuh
emasnya bercahaya tak henti-henti.

Rendra, peminat wanita, juara pembela
di mata kehidupan hidup-hidupan itu
ditangkapnya petir, dijinaknya
diberi air yang terjunannya kedinginan
permaidani perasaan jadi kenyamanan.

Banjarannya gunung-ganang Rendra
kesejajaran banjaran media
Taman Ismail Marzuki mampu berkata-kata
penuh kesenian, merdunya suara, wanginya suara
nasib insan terbela di hati manusiawi
hari ini, anak gelandangan kekeringan rezeki
disuarai Rendra, meresap ke dada Indonesia
masing-masing mula nyedari, selain mulut sendiri
ribuan mulut lagi wajib mengunyah,
bukan ditinggalkan kesunyian.

Tertawa siapa pun di bumi Eropah, Amerika
Rendra dipenjarai Sukarno, dilokapi Soeharto, nyata
dungunya si syaitan-syaitan, pengampu tonggak negara
kata mereka, demi negara, tapi sebenarnya
kejahilan, kekhianatan kemanusiaan.

Hari ini Rendra hilang, terbang ke langit nan tinggi
siang jadi sunyi sepanjang hari, menanti erti.

Daeng Ramliakil
Akademi Pengajian Melayu, UM
13viii2009

No comments:

Post a Comment